Wisata Perahu Waduk Jatibarang Ikon Baru Penarik Pengunjung
Setelah pembangunan Waduk Jatibarang diselesaikan dan mulai
beroperasional, lokasi waduk tersebut dua bulan terakhir ini telah
dimanfaatkan warga sekitar untuk membuka wahana baru bagi pengunjung
yang berwisata ke Goa Kreo di Desa Wisata Kandri, Gunungpati yaitu
berupa wisata air. Khususnya perahu wisata.
Wisata perahu ini melengkapi objek wisata Goa Kreo yang dikenal
memiliki satwa kera langka, yakni kera ekor panjang serta wisata tradisi
budaya. Bahkan, meski baru dibuka belum lama, wisata perahu ini menjadi
magnet dan wahana favorit yang mampu menyedot pengunjung untuk datang.
Sehingga pengunjung sekarang tidak hanya menikmati wisata budaya dan
religi saja di Goa Kreo, namun juga bisa menikmati panorama alam yang
indah dari atas perahu wisata yang disediakan pengelola wisata di
Kandri.
Dalam pengelolaan wisata perahu tersebut dikelola oleh Kelompok Sadar
Wisata (Pokdarwis) Suko Makmur yang diketuai oleh Majuri. Munculnya
wisata perahu ini berawal dari konsekuensi beralihnya warga yang
sebelumnya sebagai petani sawah berubah menjadi pengelola wisata dengan
adanya konsekuensi pembangunan waduk tersebut.
Melalui Pokdarwis tersebut, mereka berinisiatif untuk memanfaatkan
lokasi waduk untuk dijadikan wisata air, sebagai gantungan hidup
matapencaharian warga. Mereka dari jauh hari sudah mempersiapkan perahu
untuk kegiatan wisata tersebut.
Sekarang, mereka telah memiliki 13 unit perahu speedboat, dan tujuh
perahu kayu. Perbedaan antara perahu speedboat dan kayu dari jumlah
kapasitas angkut dari perahu tersebut, untuk perahu speedboat maksimal
hanya menampung 4 orang dewasa.
Sedangkan untuk perahu kayu bisa menampung lebih banyak orang. Dari
segi keamanan perahu wisata ini, setiap perahu di lengkapi satu orang
sebagai driver yang sebelumnya telah mengikuti pelatihan driver selama
dua bulan di Tlogosarangan Jawa Timur. Selain itu, pengelola perahu
wisata, juga ada yang telah mengikuti pelatihan penyelamatan Search and
Rescue (SAR) dan saat ini telah memiliki 27 orang anggota yang memegang
sertifikasi SAR.
Majuri mengatakan, hal itu dilakukan karena menginginkan agar wisata
perahu di Goa Kreo aman untuk pengunjung. Untuk masuk ke lokasi wisata
ini, pengunjung hanya membayar tiket masuk untuk parkir endaraan sebesar
Rp 3000.
Tak hanya pengunjung yang datang untuk berwisata namun banyak
masyarakat juga yang memanfaatkan lokasi waduk ini untuk menyalurkan
hobi memancingnya. Bagi pengunjung yang akan naik perahu dikenakan biaya
sebesar Rp 100.000 untuk berkeliling seluruh waduk sekitar 8 kilometer.
Sedangkan jika menyeberang sebagian waduk sepanjang 3,5 kilometer hanya
dikenakan tiket sebesar Rp 65.000.
“Pengunjung biasanya ingin diantar hingga jembatan penyeberangan Goa
Kreo dan berfoto disana karena ingin mengambil bacground jembatan
tersebut,” jelas Mukhairi driver perahu.
Harapan dari pengelola wisata tersebut, adanya dukungan dari
pemerintah dalam hal penataan lokasi wisata tersebut. Sebab, masih
terbatasnya lahan parkir karena saat ini memang belum terlalu ramai
namun kalau sudah ramai jelas akan kurang.
“Harapan kami dukungan bantuan secepatnya direalisasikan oleh
pemerintah,yakni seperti penataan lokasi wisata agar pengunjung nyaman
saat berwisata di Waduk Jatibarang. Sehingga tempatnya menjadi rapi, dan
tertata dengan baik, penambahan gazebo untuk istirahat pengunjung,”
paparnya.
Salah satu pengunjung, Rulli menyampaikan, wisata perahu di waduk
Jatibarang tidak kalah dengan wisata di pantai Jepara. “Asyik dan seru
setelah mencoba naik perahu di sini. Harapannya bisa ditambah lagi
wahana wisata airnya seperti bananaboat dan lainnya sehingga wisata air
bisa menjadi ikon Kota Semarang,” kata warga Jepara ini.
(Yulianto/CN19/SMNetwork)
Sumber : http://berita.suaramerdeka.com/travel/wisata-perahu-waduk-jatibarang-ikon-baru-penarik-pengunjung/
0 komentar:
Posting Komentar